1/26/2019

SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 PART 2

SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Haro
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 Part 3

“Kenapa aku memintanya pergi? Bagaimana ini?” Eng ing eng Eric, Eric...


Seung Joo berkata, “Pak Cho, kurasa Anda tidak mengingatku.” Eric dengan santai menjawab bahwa dia ingat. Seung Joo pun langsung meminta maaf. Eric tidak mempermasalahkannya, ia lalu mempersilahkan Seung Joo untuk masuk ke mobilnya.


“Aku orang yang tidak mengerti kenapa pria harus membuka pintu untuk wanita. Aku akan masuk sendiri.” Seung Joo menolak dengan halus. Eric tak mau kalah, sambil menutup pintu mobil, ia beralasan, “Semua orang yang naik mobilku tidak pernah membuka pintu sendiri.” 


Ponsel Seung Joo berdering, ibunya menelepon. Seung Joo bilang, “Aku tidak mau.”


Di sisi lain, Eric tergesa-gesa membersihkan mobilnya. (Jaga image bro)


“Kamu tidak akan menemukan pria yang layak di tempat lain. Masuk ke stasiun TV tidak membuatmu berharga. Jika kamu tidak masuk, kamu tidak punya kesempatan.” Jelas ibu. Seung Joo yang kesal menjawab, “Ya, aku tidak masuk.”


Ibu terkejut, “Kalau begitu, kamu tidak punya pekerjaan sekarang?” Seung Joo sudah tidak tahan, “Ya. Aku sibuk. Sampai nanti.” Ia lalu  menutup telepon.


Eric masih beres-beres, ia bahkan sampai merobek sampul majalah wanita seksi, kemudian memasukkan robekannya ke dalam saku jas. (Takut mbak Seung Joo mikir macam-macam ya)


Seungtae berteriak kesal kepada pegawai bank, ia tidak bisa mendapat pinjaman. 


“Gunung yang kamu tawarkan sebagai jaminan adalah gunung berbatu. Gunung berbatu tidak bisa dijadikan apapun apalagi resor.” Jelas pegawai bank. Seketika Eric lemas.


Ibu mengajak Seungtae untuk mengunjungi Seung Joo. Ia cemas mengenai bagaimana hidupnya nanti karena Seung Joo berhenti bekerja. Mendengar itu, Seungtae keceplosan, “Begitu seorang wanita menikah, suaminya menjadi prioritas...”


“Maksudku pria bukan suami. Ibu tahu orang-orang tinggal bersama sekarang ini.” Klarifikasi Seungtae. Ibu malah semakin ngotot berkunjung ke rumah Seung Joo, ia ingin mengetahui seperti apa pria yang tinggal bersama putrinya.


Si pembunuh masuk ke rumah Seung Joo dengan alat pemecah kode kunci rumah. 


Di kamar TKP pembunuhan, ia memegang foto Seung Joo dan kemudian merobeknya. Robekan foto itu lalu ditaburkan ke kasur. (Jadi semacam teror untuk Seung Joo)


Ada suara pintu terbuka, si pembunuh keluar. Dari balkon ia melihat Jak Doo. Karena terkejut ada orang, si pembunuh tak sengaja menyenggol tangga.


Jak Doo yang heran ada suara di rumah Seung Joo, langsung lari masuk ke dalam. Ia melihat si pembunuh terjun ke bawah melarikan diri, Jak Doo pun mengejar.


Mereka berdua sampai di ujung gang, Jak Doo langsung menyerang, ia memukul dan membanting si pembunuh.


Si pembunuh melemparkan daun-daun kering ke Jak Doo. Hal itu membuatnya berkesempatan untuk kabur.


Jak Doo kembali mengejar. Ia memanjat dinding. Melihat itu, si pembunuh lalu menginjak-injak tangan Jak Doo. Pegangan Jak Doo pun lepas. Si pembunuh berhasil kabur.


Karena tak dapat lagi mengejar si pembunuh, Jak Doo kemudian memungut manik-manik gelang si pembunuh yang tercecer.


“Wanita yang meninggal hari itu adalah keturunan Korea Kanada. Tidak ada hubungannya dengan Han Seung Joo. Menyerahlah.” Kata orang yang ditelepon. Si pembunuh kesal, “Hentikan omong kosongmu. Aku tidak mulai untuk menyerah.”


Jak Doo yang khawatir menelepon Seung Joo, namun yang ditelepon tidak aktif. Ia teringat perkataan Seung Joo, “Kudengar ada yanng mengincarku. Jika dia tahu aku masih hidup, orang itu mungkin akan datang lagi untuk membunuhku.”


Seung Joo sedang bersama Eric mensurvey lokasi untuk pertujukkan Eun Jo. 


“Pak Cho untuk menonjolkan suara jernih gayageum kita butuh ruangan yang luas. Kurasa area sepi itu sempurna. Kita bisa mendirikan penggung dengan itu sebagai latar belakangnya.” Kata Seung Joo, ia kemudian menyuruh Eric untuk melihatnya berdiri di tempat yang ia katakan.


Eric malah melihat  Seung Joo yang bersinar. Ia terpesona.


Eric lalu mendekat dan mengajak Seung Joo makan. Seung Joo berkata, “Aku datang dari luar provinsi pagi ini dan aku sangat kelaparan. Bisakah kita makan di dekat sini (toko swalayan)?” Eric menyahut, “I love it.”


“Apa keinginanmu dalam hidup secara umum?” tanya Eric. Seung menjawab bahwa ia ingin pekerjaan tetap sebagai produser televisi besar. Eric lalu mengatakan agar Seung Joo melakukan apa yang diinginkannya.


“Kalau begitu, aku sebaiknya berhenti membuat video promosi ini dan bergabung ke proyek Oh Hyuk. Aku harus memproduseri dokumenter seperti itu.” Eric menyahut dengan mengatakan bahwa Seung Joo sedang melakukannya. Seung Joo tidak percaya, “Apa?”


Di bus, Seung Joo senyum-senyum sendiri mengingat perkataan Eric, “Aku tidak mengatakan ini kepada semua kru di lokasi syuting. Video ini adalah awal dari dokumenter Oh Hyuk. Akulah yang memilihmu untuk memproduserinya.”


Di bar, Pak Hong menemui Eun Jo. Ia bertanya alasan Eun Jo yang menyuruh Eric untuk tidak mengusik Hyuk. Eun Jo menjawab, “Dia tidak ada sangkut pautnya lagi dengan gayageum. Kini dia menjalani hidup yang buruk. Beri tahu Eric tidak ada gunanya lagi mencarinya.”


“Kenapa tidak menjawab teleponku?” teriak Jak Doo ketika Seung Joo meneleponnya. Ia juga bertanya di mana Seung Joo sekarang. (Saking khawatirnya ya bang) Seung Joo balas meneriaki, “Aku di bus.”


Seung Joo tidak sengaja tersenggol salah satu penumpang, ponselnya pun jatuh. Karena itu, ia tidak mendengar perkataan Jak Doo untuk menunggunya di perhentian bus.


Seung Joo berada di toko, ia membeli banyak cemilan untuk merayakan kebahagiannya dengan Jak Doo. 


Saking bahagianya, Seung Joo sampai lupa mengambil ponselnya kembali yang ia letakkan di samping mesin pendingin minuman.


Jak Doo sudah sampai di tempat perhentian bus. Sayangnya, Seung Joo tidak terlihat. Jak Doo kemudian menelepon Seung Joo, namun yang terdengar malah suara laki-laki. Ia terkejut,  “Siapa Kamu?” Tidak ada jawaban, Jak Doo makin khawatir.


Ketika Seung Joo mengetahui ada orang yang mengikutinya, ia lari. Orang itu pun mengejar.


Seung Joo ketakutan. 

Penulis Sinopsis: Haro
All images credit and content copyright: MBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Husband Oh Jak Doo Episode 5 Part 3

Comments


EmoticonEmoticon