SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 PART 1
SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 BAGIAN 1
Penulis Sinopsis: Eunna
All images credit and content copyright: KBS2
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 11 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 Part 2
All images credit and content copyright: KBS2
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 11 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 Part 2
“Pak Han jujurlah. Bagaimana mungkin Shi Eun bisa masuk universitas yang dia inginkan?” tanya Ibu Shi Eun kepada pak Han di kantor guru.
“Untuk Shi Eun, karena dia tidak mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, sulit untuk memberi tahu anda kemungkinannya.”Jawab Pak Han.
“Kemungkinan 50-50. Entah aku lolos atau gagal itu cukup tinggi.” Kata Shi Eun kepada ibunya.
“Setinggi apa? Jika hidupmu bergantung pada 50 persen, kamu akan mempertaruhkan hidupmu untuk 50 persen itu?”Kata Ibunya.
“Bagaimana jika aku memberikan saran? Pertama, mari kita siapkan pendaftaran perguruan tingginya, dan jika dia di tolak oleh semua kampus, dia bisa bersiap mencari pekerjaan. Dengan kualifikasinya, karena murid terbaik di sekolah, Shi Eun akan mudah mendapatkan pekerjaan.” Kata Pak Han.
“Menurutku itu akan...” perkataan Shi Eun dipotong oleh ibunya.
“Apa katamu? Kamu akan mencari pekerjaan jika tidak kuliah? Yang benar saja. Kamu takut sekarang. Sama seperti kakakmu, kamu akan lulus perguruan tinggi, tapi tidak menghasilkan uang dan bermalas-malasan di rumah. Itu membuatku takut.” Kata Ibunya, Pak Han sampai heran mendengar perkataan ibu Shi Eun.
“Hal-hal seperti itu tidak membuatku takut. Aku bukan anak kecil.” Kata Shi Eun kesal.
“Menjadi dewasa, tidak sama seperti tumbuh secara fisik.” Kata Shi Eun dalam hati setelah keluar dari kantor guru.
Di dalam perpustakaan Shi Eun tidak sengaja melihat buku penulisan esai milik Seung Chan. Shi Eun segera menutup kembali buku itu ketika Seung Chan menghampirinya setelah kembali dari toilet.
“Hei, apakah ayahmu setuju kamu mengambil jurusan seni pertunjukan?” Tannya Shi Eun kepada Seung Chan yang sedang membaca.
“Ya, aku sudah memberitahunya. “ Jawab Seung Chan singkat dan kembali membaca bukunya.
“Bagaimana persiapan audisinya?” tanya Shi Eun. “Aku akan masuk sekolah tari di Busabn.” Jawab Seung Chan dan kembali membaca bukunya lagi.
“Kalian bergurau bukan? Waktu kita kurang dari sepekan sebelum ronde kedua. Kenapa kalian masih kesulitan. Mungkin ini yang terakhir untuk Pak Lee. Aku tahu kalian semua memiliki persoalan pribadi, dan hanya aku yan punya waktu luang, tapi kita harus tetap mengikuti kompetisi.” Kata Na Yong kepada teman-temannya.
“Kenapa yang bisa menari dengan benar hanya aku dan Ye Ji saja?” Kata Na Yong membuat teman-temannya merasa tidak nyaman, begitupun Ye Ji mendengarnya kaget.
“Maaf. Aku akan berhenti bekerja untuk latihan. Aku akan berlatih habis-habisan selama sepekan.”Kata Young Ji Ja. “Aku Juga” sambung Hye Jin.
“Sejujurnya pekerjaan dan study kalian hanya alasan. Lihat Ye Ji. Dia yang paling sibuk diantara kita semua. Dia belajar sepanjang hari dan berlatih dengan keras, tapi dia lebih baik dari kalian semua.” Kata Na Yong
“Apa kalian ingin tampil dengan baik? Apa kalian memiliki antusiasme? Mari kita kembali ke koreo grafi lama kita sja. Lebih baik melakukannya dengan benar. Kita akan tersingkir di ronde kedua jika kita seperti ini.” Kata Na Yong.
“Tetap saja. Mari kita coba. Bagaimana jika kita tersingkir karena itu terlalu mudah?” tanya Shi Eun yang berharap koreografi baru tetap digunakan.
“Separuh anggota tidak bisa melakukannya. Apa gunanya? Keterampilanmu kurang, tapi tujuanmu terlalu tinggi.” Kata Na Yong sambil mengambil tasnya dan pergi.
“Dengar anakku pulang larut malam, jadi aku pikir pasti ada masalah. Dia bilang dia harus menari setelah sekolah, jadi dia bekerja sampai larut malam.” Kata ayah Young Ji dengan nada tinggi.
“Kompetisinya tinggal sebulan lagi. Aku akan berhenti setelahnya.” Kata Young Ji kepada ayahnya.
“Lupakan!. Buat dia berhenti sekarang! Sekarang!” kata ayahnya kepada Pak Lee yang berusaha menenangkan ayah Young JI.
“Aku akan melakukannya karena aku ingin. Aku akan bertanding dan aku akan memenangkan penghargaan.” Kata Young Ji kepada ayahnya.
“Penghargaan? Itu hanya selembar kertas tidak berguna. Cobalah bawa itu ke rumah! Ayah akan membakarnya.” Kata ayahnya dengan kasar.
“ pernahkah ayah memuji sekali saja?” kata Young Ji hampir menangis. “Tidak ada yang perlu di puji. Jika kamu suka sekali menari, menari sajalah. Ayah akan menemuimu setelah sebulan. Awas saja jika pulang tanpa memenangi penghargaan. Kamu akan melihat apa yang terjadi.” Kata ayahnya.
“Pukul aku di rumah. Kenapa ayah datang ke sekolahku dan mempermalukan aku.” Kata Young Ji kepada ayahnya kemudian berlari keluar.
Do Yul sebagai teman terdekat Young Ji sangat terpukul atas kejadian tadi. Do Yul berusaha menghubungi Young Ji namun tidak diangkat karena Hp-nya tidak aktif.
“Pak Lee, bapak baik-baik saja?” tanya Shi Eun yang melihat Pak Lee yang termenung di dalam mobil.
“Bapak baik-baik saja. Bapak sudah biasa. Do Yul bapak akan pergi ke rumah Young Ji, jadi jangan khawatir dan pulanglah.” Kata Pak Lee.
Shi Eun sampai di rumah dan ia sangat kaget mendapati ibunya ada di kamar dan menggeledah barang-barang miliknya.
“Kenapa ibu menggeledah barang-barangku” Kata Shi Eun sambil mengambil buku miliknya yang dilihat-lihat oleh ibunya.
“Hei. Kamu tidak ikut kompetisi? Bagaimana hasilnya?” tanya ibunya. “Aku tidak mendaftar. Tenggatnya hari ini.” Jawab Shi Eun singkat.
“Ibu rasa kamu tidak percaya diri. Apa kamu takut? Bahwa kamu akan gagal dan di permalukan jika mengirim tulisanmu? Kamu pantas mendapatkannya. Kamu sangat arogan.” kata ibunya membuat Shi Eun kesal.
“Ibuu!” teriak Shi Eun ketika ibunya hendak keluar kamarnya. “Brandal. Kamu mengejutkan ibu. Apa?” kata Ibunya. “ Teganya ibu melakukan itu kepadaku. Ibu tidak pernah mempercayaiku. Sekalipun orang lain mengejekku, seharusnya ibu tidak melakukan itu.” Kata Shi Eun dengan nada tinggi.
“Ibu hanya berusaha membuatmu menghadapi kenyataan.” Kata ibunya santai. “Ya mungkin aku bukan apa-apa menurut ibu. Aku takut aku tidak berarti. Tapi kenapa ibu tega melakukan itu kepadaku? Ibu itu ibuku!” Kata Shi Eun sambil menangis dan segera keluar.
Shi Eun keluar dari rumahnya dan menemui Seung Chan. Melihat kaki Shi Eun terluka karena sering menari, Seung Chan membantunya membalut luka di kakinya.
“Seharusnya kamu pulang setelah latihan. Lihat kakimu. Kenapa kamu datang jauh-jauh kesini?” tanya Seung Chan. “Apa aku membutuhkan alasan untuk menemui pacarku?” jawab Shi Eun sambil menunduk.
“Aku akan mengantarmu pulang.”Kata Seung Chan. “Tidak. Kakiku terlalu sakit untuk berjalan.” Jawab Shi Eun.
“Kamu tidak bisa berjalan? Aku akan memanggil taksi. Mari kita naik taksi. Aku akan menemanimu. Ayo pulang.” Kata Seung Chan kepada Shi Eun.
“Kamu bilang ayahmu pergi bekerja. Tidak bisakah aku menginap semalam saja?” Kata Shi Eun memohon.
“Ada apa sekarang? Kamu kabur dari rumah ya? Apa masalahnya?. Itu terlihat diwajahmua.” Tanya Seung Chan yang mengelak dirinya kabur dari rumah.
“Tidak! Aku tidak akan mengatakannya. Kamu juga tidak memberi tahuku semuanya.” Kata Shi Eun.
“Apa yang tidak aku katakan kepadamu?” tanya Seung Chan. “Perguruan tinggi! Kamu tidak belajar untuk jurusan seni tapi tapi kamu malah belajar untuk jurusan lain. “ jawab Shi Eun.
Ayahmu melarang menari bukan? Kamu terlalu malu untuk mematuhi ayahmu. Sehingga kamu tidak memberi tahuku? Hei, kenapa kamu menyerah? Kamu membuatku ingin menyerah. Mari kita lakukan bersama Seung Chan.” tanya Shi Eun sambil mengulurkan tangannya.
“Sebenarnya tenggat kompetisi menulis hari ini, tapi aku baru menyelesaikan separuh dan itu berantakan. Kenapa aku tidak bisa melakukan apapun dengan benar?” keluh Shi Eun.
“Hai Shi Eun. Tidak apa-apa semuanya akan baik-baik saja. Kamu bisa mendaftar lain kali. Ya...” kata Seung Chan menyemangati pacarnya, sambil menggenggam tangannya.
“Kamu akan melakukannya bersamaku bukan? Meski ayahmu menentangnya?” tanya Shi Eun. “Ya mari kita lakukan bersama. Baik ayo kita pulang.”
“Kenapa kamu terus berusaha memulangkan aku?” tanya Shi Eun. “Begini. Mari kita ke rumah temanmu yang tinggal di dekat sini.” jawab Seung Chan.
“Tidak mau... terlalu malu memberi tahu anak-anak aku bertengkat dengan ibuku dan aku kabur dari rumah. Mereka mengaggapku dewasa.” Rengek Shi Eun.
“Tidak. Ayo pulang. Ayolah.”sambil menarik tangan pacarnya. “Tidak mau.. kenapa aku tidak boleh menginap di rumahmu. Semalam saja.” Kata Shi Eun manja. “Baik. Ayolah” akhirnya Seung Chan membolehkannya.
Penulis Sinopsis: Eunna
All images credit and content copyright: KBS2
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 11 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 Part 2
All images credit and content copyright: KBS2
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 11 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Dance Sports Girls Episode 12 Part 2